Monday, December 31, 2007

Tahun Baru

Aku berjalan di kota tua
Yang terisi dengan duka dan nestapa
Ratapan rakyat yang menderita
Kerana susah mereka
di katakan takdir yang maha kuasa

Yang disanjung hanya yang kaya
Yang di rai hanya yang berkuasa
Habis kalau rakyat yang hidupnya sempit
Makan pun semekut apa ada ruang bersalam
memohon berkat pemimpin agar kolam simpati
mengalir mengubah takdir

Hidup ini berplatformkan pembohongan
Kalau jujur jiwa mu kan terkubur
Kalau pandai lidah bermain madah
Hidup yang susah nerscaya bertukar mudah

Yang tipu hidup-hidup
Kan berdiri seperti pahlawan
Yang jujur lurus berbendul
Kan diam umpama manikam
Itulah kehidupan.....

Kalau di lihat dari kolam bawahan.....

Thursday, December 27, 2007

Hati-hati Teman Ku.

Enak kalau pena bermain di pasir putih
Bisa alpa derita karena tintanya
Tapi kalau yang kau coret cuma kepalsuan pada rakyat
Lebih baik berhenti bung !
Sebelum dosa itu menikam kalbu mu
Sebelum dosa itu memakan sendi-sendi saraf mu
Lebih baik berhenti bung...

Rakyat udah cukup derita
Menangis
Sambil meratap takdir dan pilihan hidup
Tapi
Bung masih akur dengan tinta-tinta dosa itu
Seolah akan berganti emas dari kertas yang bung coret itu

Ingat bung...
Ada pihak yang memerhati
Ada pihak yang ngak puas hati
Ada pihak yang mahukan ganti rugi
Karena coretan bung selama ini
Menyadarkan yang terlena
Mengerakan yang tidak bernyawa
Jangan bung gantikan
Yang hak dengan yang batil
Karena Yakjud dan Makjud itu bung
Telah tertulis dari Luh Mahfuz
Rahsia Tuhan yang susah di tempuh
Jangan karena Tahta
Sanggup bung tukarkan dengan agama

Sebagai teman
Hati-hati teman ku................